Mojokerto,lensaindo.id – Banjir dengan ketinggian rata-rata mencapai 1 meter memaksa sejumlah warga di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, untuk mengungsi ke rumah kerabat. Kepala Desa Tempuran Slamet menjelaskan bahwa situasi ini dipicu oleh luapan Sungai Avour Watudakon yang tak mampu menampung debit air akibat hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut.
“Kemungkinan besar banjir ini juga dipengaruhi oleh luapan dari wilayah Jombang, termasuk aliran dari pintu-pintu DAM yang tidak berfungsi normal, serta luapan sungai di wilayah Kesamben, Jombang. Kami berharap intensitas hujan segera berkurang dan ketinggian air dapat menurun agar aktivitas masyarakat kembali normal,” ujarnya Kepada wartawan lensaindo.id Senin (8/12/24).
Tidak hanya Desa Tempuran, banjir juga melanda wilayah lain seperti Desa Salen di Kecamatan Bangsal dan Desa Jotangan di Kecamatan Mojosari. Kondisi ini memaksa pemerintah daerah untuk mendirikan dapur umum di Balai Desa Salen sejak Minggu (8/12/2024) guna memenuhi kebutuhan logistik para warga terdampak.
Banjir yang meluas ini telah mengganggu aktivitas warga di sejumlah wilayah, sehingga penanganan cepat dari pihak terkait sangat dibutuhkan. Pemerintah daerah terus memantau kondisi cuaca dan debit sungai, sekaligus mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.(sty69)