Gunung Penanggungan Tempat Pendakian yang Menyimpan Sejarah Majapahit

Gunung penanggungan tampak sangat memukau yang membuat para pendaki sangat tertarik.(dok.istimewa)
banner 120x600
banner 468x60

Mojokerto,lensaindo.id – Gunung Penanggungan, yang terletak di perbatasan Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan, menjadi daya tarik utama bagi pendaki dan pencinta sejarah. Gunung ini tidak hanya menyuguhkan panorama alam yang memukau, tetapi juga menyimpan ratusan situs bersejarah dari era Kerajaan Majapahit dan masa Mpu Sindok. Di sekitar gunung utama, terdapat empat anak gunung, termasuk Gunung Bekel, yang menambah pesona kawasan ini.

Situs Sejarah di Lereng Gunung Bekel
Di lereng barat Gunung Bekel, berdiri Candi Kendalisada, sebuah peninggalan bersejarah yang terletak di ketinggian sekitar 1.137 mdpl. Candi ini terdiri atas dua bagian utama, yakni struktur bertingkat dan ceruk pertapaan.

banner 325x300

Bangunan bertingkat di Candi Kendalisada memiliki empat susunan yang semakin kecil di bagian atas. Tangga utamanya dihiasi ukiran seperti motif ukel dan tumpal, sementara altar puncaknya dihiasi ornamen geometris, meander, dan sulur-suluran.

Relief Cerita Panji dan Bima Suci
Pamong Budaya BPK Wilayah XI Jawa Timur, Muhammad Ichwan, menjelaskan bahwa relief di Candi Kendalisada memuat cerita Panji dan Bima Suci.

Relief Panji terbagi dalam beberapa bagian:

  • Teras pertama menggambarkan fragmen kisah Raden Panji.
  • Teras kedua menampilkan cerita cinta Raden Panji dengan Galuh Candra Kirana.
  • Teras ketiga dihiasi motif sulur-suluran.
  • Teras keempat memiliki dekorasi geometris, dengan altar puncaknya menampilkan relief lingga.

Sementara itu, ceruk pertapaan mencerminkan kisah Bima Suci, di mana Bima menyeberangi lautan untuk menemukan kesejatian hidup. Tangga menuju ceruk dilengkapi ornamen tumpal dan pilar pintu masuk bermotif belah ketupat konsentris.

Fungsi dan Tradisi di Candi Kendalisada
Candi Kendalisada berfungsi sebagai tempat ibadah dan lokasi bertapa para resi pada masa Majapahit. Tradisi Keresian, salah satu ajaran resmi pada masa itu, diyakini memiliki hubungan erat dengan keberadaan candi ini.

Rute Pendakian ke Candi Kendalisada
Pendaki dapat menjangkau Candi Kendalisada melalui beberapa jalur:

  1. Jalur Jolotundo, melalui pos dekat Candi Jolotundo.
  2. Jalur Gunung Bekel, dari Dusun Balekambang.
  3. Jalur Gunung Penanggungan, dari Desa Kunjorowesi.

Perjalanan menuju candi biasanya memakan waktu sekitar tiga jam. Meski medan menanjak cukup menantang, pemandangan alam di sepanjang rute menjadi daya tarik tersendiri.

Upaya Pelestarian Candi Kendalisada
Sebagai warisan budaya dari era Majapahit, Candi Kendalisada memerlukan perhatian serius dalam hal pelestarian. Kerusakan pada beberapa relief akibat ulah tangan tak bertanggung jawab menjadi tantangan besar yang harus diatasi.

Masyarakat dan pemerintah diharapkan dapat bekerja sama untuk menjaga kelestarian situs ini agar tetap menjadi kebanggaan budaya bangsa.

Pesona Gunung Penanggungan
Dikenal sebagai replika Mahameru, Gunung Penanggungan menyajikan perpaduan antara keindahan alam dan kekayaan sejarah. Gunung ini menjadi destinasi yang sempurna bagi pendaki sekaligus penggemar sejarah yang ingin menyelami peninggalan masa Hindu-Buddha.

Ingin merasakan pengalaman unik yang memadukan petualangan dan sejarah? Kunjungi Gunung Penanggungan dan temukan keajaiban yang tersembunyi di sana.(erick)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *