Mojokerto,lensaindo.id – Gerakan Bersama Masyarakat di Posyandu Integrasi Terpadu (GEMA PITU) kembali digelar di Balai Desa Menanggal, Kecamatan Mojosari, Selasa (19/8/25). Kegiatan ini menjadi bagian dari program Gerakan Percepatan Penurunan Stunting (GERCEP) yang menekankan pentingnya pencegahan stunting sejak masa kehamilan hingga anak usia lima tahun.
Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto, Shofiya Hanak Albarraa, Lc. hadir langsung untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil, ibu balita, lansia, serta kader posyandu. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa gizi ibu hamil harus terpenuhi agar bayi lahir sehat dan terhindar dari risiko stunting.
“Ibu hamil tidak boleh kekurangan gizi. Setelah lahir, bayi wajib diberi ASI eksklusif enam bulan, lalu makanan tambahan bergizi tinggi protein, seperti telur. Saat anak berusia satu tahun, menu makanan sudah seperti orang dewasa dengan gizi seimbang,” jelas Shofiya.
Selain edukasi gizi, Shofiya juga menekankan pentingnya skrining kesehatan pada balita, termasuk skrining TBC, serta cek kesehatan rutin bagi lansia. Ia mengingatkan bahwa stunting dapat berdampak panjang, mulai dari terhambatnya pertumbuhan otak hingga menurunnya kecerdasan hingga 20% ketika dewasa.
Dalam sambutannya Kepala Desa Menanggal, Moch. Irvan memaparkan kondisi kesehatan warganya. Dari total 5.320 jiwa penduduk, terdapat 32 ibu hamil, 438 balita, 380 lansia, dan 21 kader posyandu yang aktif.
“Saat ini Desa Menanggal mencatat hanya ada dua kasus stunting. Kami terus berupaya menekan angka tersebut melalui posyandu 6 SPM yang mulai berjalan tahun ini,” ujarnya.
Kegiatan GEMA PITU ini juga diwarnai dengan pemberian Vitamin A secara serentak kepada balita, serta layanan cek kesehatan gratis bagi warga. Hadir pula dalam kegiatan pagi ini Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Ulum Rokhmat Rokhmawan, Kabid DPMD, DP2KBP2, kepala puskesmas, kepala sekolah, serta organisasi pendidikan PAUD. Selama kegiatan, suasana berjalan lancar, tertib, dan penuh antusiasme dari para peserta.(erick)
