Mojokerto,lensaindo.id – Malam di Jembatan Lengkong, Desa Mliriprowo, Kecamatan Tarik, mendadak berubah tegang pada Jumat (5/9/2025) sekitar pukul 21.30 WIB. Sebuah mobil berpelat nomor AE 1526 NH menghantam pagar pengaman jembatan, lalu pengemudinya yang belakangan diketahui bernama Arif Afandi (39), warga Waru Gunung, Surabaya, tiba-tiba terjun ke Sungai Brantas. Hingga Sabtu (6/9/2025) pagi, tubuhnya belum juga ditemukan.
Warga sekitar masih mengingat jelas detik-detik kecelakaan itu. Mobil berwarna putih yang dikendarai Arif melaju kencang sebelum menabrak pagar jembatan. Pintu bagian kanan terkunci, sehingga ia keluar lewat sisi kiri. Beberapa detik kemudian, pria itu terlihat melompat ke sungai.
“Saya lihat orangnya keluar dari pintu kiri mobil, lalu langsung tercebur. Saya kaget,” kata FD, salah satu saksi mata.
Seorang pengendara lain yang kebetulan melintas menambahkan, peristiwa itu terlihat seperti aksi nekat. “Mobilnya ditabrakkan ke pagar, lalu sopirnya meloncat. Saya mau nolong, sudah saya panggil-panggil, tapi malah terjun ke sungai,” ungkapnya.
Kejadian itu membuat suasana jembatan mendadak riuh. Tim gabungan dari Basarnas Surabaya, BPBD Sidoarjo, relawan, hingga keluarga korban segera turun ke lokasi untuk melakukan operasi pencarian. Perahu karet dikerahkan, lampu sorot dipasang, dan penyisiran dilakukan menyusuri arus Sungai Brantas yang malam itu mengalir deras.
Sabtu pagi, operasi pencarian kembali dilanjutkan. Petugas membagi tim untuk menyisir tepian sungai hingga radius beberapa kilometer dari titik kejadian. “Kondisi cuaca cerah, arus sungai cukup deras, operasi pencarian terus kita lakukan,” jelas seorang petugas lapangan.
Meski begitu, hingga berita ini diturunkan, Arif Afandi masih belum ditemukan. Sungai Brantas kembali menjadi saksi bisu peristiwa yang meninggalkan tanda tanya, kecelakaan biasa atau aksi nekat seorang pria yang memilih mengakhiri hidupnya di arus deras sungai.(erick)