Berita  

Monitoring Evaluasi POSYANDU di Dusun Batan Krajan: Fokus pada Inovasi SEHATI dan SEJOLI untuk Kesehatan Ibu, Balita, dan Lansia

Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto monitoring evaluasi posyandu desa batankrajan,(dok.dinkes)
banner 120x600
banner 468x60

Mojokerto, lensaindo.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto melakukan monitoring dan evaluasi Posyandu di Dusun Batan Krajan, Desa Batan Krajan, Kecamatan Gedeg, Mojokerto. Kegiatan yang digelar pada Senin pagi ini bertempat di Bumdes Dusun Batan Krajan dan dihadiri oleh Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Ninik beserta staf, serta Kepala Puskesmas Gedeg bersama timnya.

Evaluasi ini menyoroti dua inovasi penting yang dijalankan Posyandu, yakni program SEHATI (Selasa Sehat Turunkan Stunting AKB dan AKI) dan SEJOLI (Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri). Kedua inovasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil, balita, dan lansia, dengan fokus pada pencegahan stunting dan peningkatan kualitas hidup lansia.

banner 325x300

Dinas Kesehatan Mojokerto dalam kegiatan tersebut menghimbau para ibu hamil, ibu balita, dan lansia untuk rutin mendatangi Posyandu. Para lansia juga dianjurkan untuk berpartisipasi dalam senam lansia yang rutin diadakan, sebagai langkah untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Mengingat tingginya prevalensi penyakit hipertensi dan diabetes melitus di kalangan lansia, para lansia dihimbau untuk memperhatikan pola makan yang sehat.

Untuk ibu hamil, Dinas Kesehatan menekankan pentingnya pemeriksaan kehamilan (ANC) secara teratur di Puskesmas, sementara untuk balita, diingatkan pentingnya asupan gizi yang seimbang sesuai dengan usia mereka guna mencegah gizi buruk dan stunting.Dusun Batan Krajan sendiri memiliki jumlah penduduk sebanyak 345 jiwa.

Pada tahun 2024, terdapat 2 ibu hamil, dengan 1 di antaranya dikategorikan sebagai ibu hamil berisiko tinggi (resti). Hingga saat ini, tidak ditemukan kasus ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK). Jumlah balita di dusun ini tercatat sebanyak 75 anak, dengan 1 balita mengalami stunting (disebabkan oleh sindrom Down) dan 1 balita mengalami gizi kurang. Selain itu, jumlah lansia di Dusun Batan mencapai 55 orang, namun hanya 10 lansia yang aktif mengikuti kegiatan di Posyandu.

Dinas Kesehatan berharap dengan adanya monitoring ini, inovasi-inovasi Posyandu seperti SEHATI dan SEJOLI dapat terus berjalan dengan baik, sehingga kesehatan ibu hamil, balita, dan lansia di Dusun Batan Krajan bisa semakin terjaga.(eSt)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *