Mojokerto,lensaindo.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia. Dalam unggahan di akun resmi Instagram @infobmkg pada Rabu, 15 Januari 2025, BMKG memprediksi hujan lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang akan melanda Jawa Timur.
Cuaca buruk ini diperkirakan dapat memicu sejumlah bencana hidrometeorologi, termasuk banjir, tanah longsor, banjir bandang, dan pohon tumbang. Peringatan ini mendapat respons cepat dari pengelola kawasan wisata, terutama di daerah rawan bencana seperti Padusan Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Parwoto, Asisten Site Manager wisata Padusan Pacet, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil berbagai langkah pencegahan untuk memastikan keamanan pengunjung. Mereka memasang plakat peringatan di beberapa titik strategis dan menyiapkan pengumuman melalui pengeras suara jika terjadi angin kencang atau hujan deras.
“Kami telah menyediakan papan informasi untuk mengingatkan pengunjung agar tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, jika cuaca mulai tidak kondusif, kami segera meminta pengunjung meninggalkan lokasi melalui pengumuman speaker,” kata Parwoto Sabtu (18/1/25)
Selain itu, pengelola bekerja sama dengan Puskesmas setempat untuk menyediakan layanan pertolongan pertama dalam keadaan darurat. Mereka juga rutin melakukan pembersihan kawasan dari tanaman liar dan sampah guna mengurangi risiko bencana.
Menurut Parwoto, tim pengelola telah berkoordinasi dengan BPBD Mojokerto dan Perhutani untuk mengidentifikasi titik rawan longsor dan angin kencang di kawasan wisata. Mitigasi bencana dilakukan secara berkala untuk mengurangi potensi kerugian dan dampak terhadap pengunjung.
“Kami bersama BPBD dan Perhutani memetakan area rawan dan melakukan simulasi mitigasi bencana. Ini langkah penting agar risiko bisa diminimalkan,” tambahnya.
Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Yoi’e Afrida, meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem selama musim penghujan. Ia mengimbau warga agar tidak berteduh di bawah pohon besar atau tempat rindang saat hujan deras, serta menghindari daerah rawan banjir dan longsor.
“Peringatan dari BMKG menunjukkan cuaca buruk masih akan berlangsung. Kami berharap masyarakat lebih berhati-hati dan segera mencari tempat aman jika kondisi cuaca memburuk,” jelas Yoi’e.
Meski cuaca ekstrem melanda, aktivitas wisata di Padusan Pacet tidak menunjukkan penurunan pengunjung yang signifikan. Pengelola memastikan seluruh protokol keselamatan diterapkan untuk melindungi pengunjung.
BMKG terus memantau kondisi cuaca secara intensif dan mengimbau masyarakat untuk selalu mengakses informasi terkini melalui kanal resmi BMKG. Dengan langkah antisipasi yang tepat, diharapkan potensi risiko dari cuaca ekstrem dapat diminimalkan.(erick)