Mojokerto,lensaindo.id – Sepanjang tahun 2024, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto berhasil mengungkap satu kasus jaringan peredaran narkoba dengan total empat tersangka. Barang bukti yang disita meliputi sabu seberat 10 gram dan tiga butir ekstasi.
Kepala BNN Kota Mojokerto, Agus Sutanto, menyatakan bahwa capaian ini mencerminkan keberhasilan kolaborasi BNN dan para pemangku kepentingan dalam menekan tindak kejahatan narkotika. “Dibandingkan tahun 2023, jumlah kasus yang diungkap menurun. Hal ini menunjukkan efektivitas upaya pemberantasan narkoba,” ungkap Agus pada Kamis, 26 Desember 2024.
Sebagai langkah strategis, BNN Kota Mojokerto membentuk Tim Asesmen Terpadu (TAT) untuk menganalisis peran tersangka, apakah termasuk penyalahguna, korban, atau bagian dari jaringan narkotika. Pada tahun ini, TAT telah menangani 87 tersangka, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 41 orang. Agus menekankan bahwa layanan TAT juga bertujuan memutus rantai peredaran narkoba di lapas dan mengurangi kelebihan kapasitas tahanan.
Selain itu, BNN memberikan layanan rehabilitasi kepada 21 klien sepanjang tahun 2024. Untuk mendukung akses rehabilitasi, telah dibentuk enam unit Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) di Kota Mojokerto, yang melayani sepuluh klien tahun ini. Sementara di Kabupaten Jombang, terdapat 24 unit IBM baru yang juga mulai beroperasi.
BNN Kota Mojokerto juga melayani 1.042 pemohon Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika (SKHPN) sepanjang tahun ini. Dalam upaya pencegahan, dua Kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba) baru dibentuk, yaitu Kelurahan Wates dan Kelurahan Meri, sehingga total ada delapan kelurahan yang berstatus Bersinar. Program ini melibatkan berbagai aktivitas, termasuk pembentukan remaja teman sebaya, penggiat P4GN, serta razia rutin.
Deteksi dini melalui tes urine dilakukan sebanyak 26 kali terhadap 1.494 peserta dari berbagai kalangan, seperti lingkungan pemerintahan, dunia usaha, masyarakat, dan pendidikan. “Semua hasil tes menunjukkan negatif narkotika,” jelas Agus.
Sebagai upaya memperkuat sinergi, BNN Kota Mojokerto telah menjalin 43 kerja sama dengan berbagai instansi melalui MoU dan PKS. Publikasi informasi P4GN juga diperkuat melalui lima sesi podcast yang melibatkan sekolah, kampus, dan pemerintah daerah.
“Dengan realisasi anggaran sebesar 99,66 persen, program-program P4GN terus berjalan berkat dukungan penuh masyarakat. Kami optimistis, Kota Mojokerto dapat menjadi kota yang benar-benar bersih dari narkoba,” tutup Agus.(sty69)