Bus Trans Jatim Koridor VI Resmi Mengaspal, Jawab Kebutuhan Buruh dan Kurangi Kemacetan

Bus trans jatim koridor VI siap mengaspal.(foto: erick)
banner 120x600
banner 468x60

Mojokerto,lensaindo.id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali menghadirkan layanan transportasi publik yang lebih efisien dan terjangkau. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan pengoperasian Bus Trans Jatim Koridor VI yang menghubungkan Mojokerto dan Sidoarjo, Senin (26/5/2025).

Dalam seremoni peluncuran di Terminal Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Khofifah memecahkan kendi sebagai simbol dimulainya operasional bus yang dinamai “Gajah Mada” tersebut. Ia didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan Jatim Nyono, Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa, Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana, dan Wakil Wali Kota Mojokerto Rachman Sidarta Arisandi.

banner 325x300

Khofifah menekankan bahwa kehadiran Koridor VI ini bukan hanya menjawab kebutuhan transportasi masyarakat, tetapi juga merupakan solusi terhadap kemacetan dan potensi kecelakaan lalu lintas di jalur padat. Terutama, rute ini menjadi jawaban atas permintaan para buruh yang bekerja di kawasan industri Ngoro.

“Sudah lama buruh di Ngoro menyuarakan harapan agar Trans Jatim bisa melayani mereka. Hari ini, itu kami wujudkan,” tegas Khofifah kepada awak media.

Sebagai bentuk apresiasi, layanan Trans Jatim Koridor VI digratiskan selama satu minggu penuh. Bahkan, pada 29 Mei yang diperingati sebagai Hari Lansia, seluruh lansia bisa naik gratis. Kemudian, masyarakat umum juga mendapatkan layanan gratis pada 1 Juni bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila.

Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Nyono, menjelaskan bahwa Koridor VI dilayani oleh 14 unit bus medium high deck yang didesain nyaman dan tidak menambah beban lalu lintas. Rute dimulai dari Terminal Porong di Sidoarjo dan berakhir di Terminal Kertajaya, Mojokerto.

“Total ada 55 halte dalam perjalanan pergi-pulang, dengan jarak tempuh sekitar 45 menit,” jelasnya.

Bus Trans Jatim ini juga dilengkapi teknologi canggih seperti sistem pemadam otomatis, kamera berbasis AI, serta koneksi langsung ke Jatim Transport Command Center (JTCC). Sistem pembayaran pun fleksibel, bisa menggunakan QRIS, e-money, aplikasi Android, hingga pembayaran tunai.

Nyono menambahkan bahwa proyek ini tidak hanya memperkuat konektivitas antardaerah, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. “Transportasi publik yang efisien adalah kunci mobilitas dan pembangunan wilayah,” pungkasnya.(erick)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *