Mojokerto,lensaindo.id – Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus memperkuat upaya percepatan penurunan stunting melalui program GERCEP (Gerakan Percepatan Penurunan Stunting) dalam kegiatan Gerakan Bersama Masyarakat di Posyandu Integrasi Terpadu (GEMA PITU). Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (22/7/25) di Balai Desa Berat Wetan, Kecamatan Gedeg.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mojokerto, Shofiya Hanak Albarraa, Lc, hadir langsung dan memberikan edukasi kepada ibu hamil, ibu balita, lansia, serta para kader posyandu. Dalam penyampaiannya, Shofiya menekankan pentingnya peran ibu dalam memutus rantai stunting sejak masa kehamilan.
“Ibu hamil harus memastikan lingkar lengan atas (LILA) tidak kurang dari 23,5 cm. Setelah melahirkan, berikan ASI eksklusif selama enam bulan, dan lanjutkan dengan makanan pendamping tinggi protein seperti telur. Setelah usia satu tahun, anak harus mulai makan dengan porsi dan kandungan gizi seimbang seperti orang dewasa,” tegasnya.
Shofiya juga menyampaikan pentingnya skrining kesehatan secara rutin bagi lansia untuk menjaga kualitas hidup mereka. Ia menjelaskan bahwa stunting adalah akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang menghambat pertumbuhan otak dan fisik anak. Karena itu, fase kehamilan hingga anak berusia lima tahun menjadi masa emas perkembangan otak.
“Bahaya stunting tak hanya pada tubuh anak yang pendek, tapi juga kecerdasan yang bisa lebih rendah 20 persen dari standar. Skrining TBC pada balita juga wajib dilakukan sebagai bagian dari pencegahan dini,” jelasnya.
Selain Ketua TP PKK, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kadinkes Kabupaten Mojokerto dr. Ulum Rohmat Rohmawan, M.H, M.Kes, perwakilan dari DPMD, DP2KBP2, Kabidkesmas, Forkopimca Gedeg, Kepala KUA Kecamatan Gedeg, para kepala puskesmas, Ketua HIMPAUDI, IGTKI, IGRA, dan tokoh masyarakat lainnya.
Kepala Desa Berat Wetan, Sriwahyuni, S.Pd, turut memberikan sambutan dan menyampaikan data kesehatan terkini di desanya. Ia melaporkan bahwa dari total 4.023 penduduk, terdapat 27 ibu hamil, 3 ibu hamil risiko tinggi (resti), dan 2 ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK). Sementara jumlah balita mencapai 136 anak, dengan catatan 4 anak mengalami stunting dan 5 anak bergizi kurang.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Ibu Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini sangat penting bagi kami dalam mendorong transformasi layanan posyandu menuju standar 6 SPM yang saat ini mulai diproses di Desa Berat Wetan,” ujar Sriwahyuni.
Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan Cek Kesehatan Gratis (CKG) kepada 31 warga. Hasilnya menunjukkan 7 orang mengalami hipertensi, 4 orang diabetes melitus, 4 orang memiliki kadar asam urat tinggi, dan 15 orang mengalami kolesterol tinggi.
Kegiatan GEMA PITU di Desa Berat Wetan berlangsung aman, tertib, dan penuh antusiasme masyarakat. Melalui pendekatan edukatif dan preventif seperti ini, Pemerintah Kabupaten Mojokerto berharap angka stunting dapat ditekan secara signifikan.(erick)