Pemkab Mojokerto Gencarkan GERCEP Melalui GEMA PITU di Desa Lebaksono

pemkab mojokerto gencarkan program gema pitu untuk tekan angka stunting.(foto: istimewa)
banner 120x600
banner 468x60

Mojokerto,lensaindo.id – Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus menunjukkan komitmen kuat dalam upaya percepatan penurunan angka stunting melalui Gerakan Percepatan Penurunan Stunting (GERCEP). Salah satu aksi nyata diwujudkan melalui kegiatan Gerakan Bersama Masyarakat di Posyandu Integrasi Terpadu (GEMA PITU) yang berlangsung di Balai Desa Lebaksono, Kecamatan Pungging, Selasa (27/5/25).

Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto, dr. Amelia Fitri Oktavian, Sp.A, turut hadir langsung dalam kegiatan tersebut. Didampingi pejabat dari Dinas Kesehatan, DP2KBP2, dan unsur Muspika, dr. Amelia memberikan edukasi kesehatan kepada ibu hamil, ibu balita, lansia, dan kader posyandu tentang pentingnya gizi seimbang dan upaya deteksi dini stunting.

banner 325x300

Dalam pemaparannya, dr. Amelia menegaskan bahwa ibu hamil wajib mencukupi kebutuhan gizinya. “Lingkar Lengan Atas (LILA) ibu hamil tidak boleh kurang dari 23,5 cm. Setelah melahirkan, bayi harus mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan. Selanjutnya, anak perlu menerima makanan pendamping ASI (PMT) dengan kandungan gizi seimbang tinggi protein. Telur adalah sumber protein hewani terbaik yang mudah diperoleh,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa anak usia satu tahun ke atas sudah bisa mengonsumsi makanan seperti orang dewasa, dengan komposisi gizi seimbang. Sementara untuk lansia, ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan melalui pemeriksaan rutin tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat.

“Stunting terjadi akibat kurang gizi kronis dan infeksi berulang. Jika tidak dicegah, anak bisa mengalami penurunan kecerdasan hingga 20 persen dari standar. Masa emas perkembangan otak hanya sampai usia lima tahun. Maka, pemenuhan gizi sejak dalam kandungan sangatlah krusial,” tegas dr. Amelia.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Lebaksono menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kehadiran Pemkab Mojokerto. Ia melaporkan bahwa saat ini jumlah penduduk Desa Lebaksono mencapai 4.685 jiwa. Tahun 2025, tercatat 18 ibu hamil, dengan 3 berisiko tinggi, 2 mengalami Kekurangan Energi Kronik (KEK), dan 3 menderita anemia ringan. Dari total 203 balita, satu balita mengalami stunting dan satu lainnya kekurangan gizi. Adapun jumlah lansia sebanyak 283 orang, dengan 160 orang di antaranya aktif mengikuti posyandu.

Kegiatan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) juga menghadirkan layanan cek kesehatan gratis yang dimanfaatkan oleh 49 warga. Hasil pemeriksaan menunjukkan 11 warga menderita hipertensi dan 8 lainnya diabetes melitus. Pemerintah Desa Lebaksono kini tengah memperkuat layanan posyandu menuju standar 6 SPM dan memberikan bantuan susu khusus untuk lansia sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan mereka.

Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, Pemkab Mojokerto terus memperkuat langkah konkret dalam menurunkan angka stunting serta meningkatkan kualitas hidup seluruh lapisan warga, dari balita hingga lansia.(erick)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *