Mojokerto,lensaindo.id – Bulan Ramadhan merupakan waktu yang penuh ibadah bagi umat Muslim, termasuk di Kabupaten Mojokerto. Namun, ketenangan saat sepertiga malam yang biasanya dimanfaatkan untuk sholat Tahajjud dan menunggu waktu sahur terganggu oleh maraknya penggunaan Sound Horeg, yang oleh sebagian warga digunakan untuk membangunkan sahur dengan suara keras.
Menanggapi banyaknya keluhan masyarakat, Polres Mojokerto langsung bertindak dengan mengamankan empat kendaraan yang mengangkut Sound Horeg pada dini hari, Senin (3/3). Kendaraan tersebut diamankan dari beberapa wilayah, yakni Gondang, Trawas, Dlanggu, dan Puri, karena dinilai mengganggu warga yang sedang beribadah maupun beristirahat.
Kabag Ops Polres Mojokerto, Kompol Hendro Susanto, membenarkan bahwa pihaknya telah mengamankan empat kendaraan yang digunakan untuk membawa Sound Horeg.
“Tadi malam, tim patroli kami berhasil mengamankan empat kendaraan, terdiri dari satu unit truk, dua mobil pikap, dan satu kendaraan roda tiga (Tossa), yang digunakan untuk mengangkut Sound Horeg,” ujar Kompol Hendro.
Ia menambahkan bahwa pemilik kendaraan diberikan sanksi berupa tilang, sementara kendaraan yang digunakan akan diamankan hingga proses sidang tilang selesai. “Setelah sidang selesai, kendaraan akan kami kembalikan kepada pemiliknya,” tambahnya.
Sebelum melakukan tindakan tegas ini, Polres Mojokerto bersama Pemkab Mojokerto telah memberikan himbauan melalui media sosial serta menjalin MoU dengan berbagai ormas keagamaan terkait larangan penggunaan Sound Horeg selama bulan Ramadhan. Langkah ini dilakukan demi menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa.
Polres Mojokerto mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan Sound Horeg dalam kegiatan sahur on the road dan tetap menjaga ketenangan lingkungan agar ibadah di bulan suci Ramadhan dapat berjalan dengan khusyuk.(erick)
