Tingkatkan Mutu Layanan, Klinik Pratama Lapas Mojokerto Disurvei Tim Akreditasi LAFK

Klinik Pratama lapas mojokerto menerima kunjungan Tim Akreditasi LAFKI.(foto: istimewa)
banner 120x600
banner 468x60

Mojokerto,lensaindo.id – Upaya meningkatkan mutu layanan kesehatan di lingkungan pemasyarakatan terus dilakukan Lapas Kelas IIB Mojokerto. Komitmen itu terlihat saat Klinik Pratama Lapas Mojokerto menerima kunjungan Tim Surveyor Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI), Minggu (26/10/25)

Kegiatan yang digelar di aula utama Lapas Mojokerto itu berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Seluruh jajaran petugas serta tenaga kesehatan tampak serius mengikuti rangkaian proses akreditasi fasilitas kesehatan yang menjadi tolok ukur peningkatan kualitas layanan bagi warga binaan.

banner 325x300

Sebelumnya, proses akreditasi telah diawali dengan asesmen daring melalui Zoom Meeting pada 22 Oktober 2025. Dalam sesi tersebut, tim LAFKI menilai berbagai aspek administratif, standar pelayanan, hingga kesiapan klinik dalam memenuhi prinsip manajemen mutu dan etika profesi kesehatan.

Saat survei lapangan, dua surveyor LAFKI, Sumiati dan Yunike Susilo, meninjau langsung seluruh aspek pelayanan di Klinik Pratama. Pemeriksaan mencakup sarana prasarana, alur pelayanan pasien, sistem rekam medis, dan penerapan keselamatan pasien. Keduanya juga berdialog dengan petugas dan pimpinan Lapas untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai standar akreditasi.

Tak hanya menilai dari sisi administrasi, tim LAFKI juga melakukan pemeriksaan mendetail terhadap kebersihan lingkungan klinik. Mulai dari ruang perawatan, ruang tindakan, hingga kamar mandi, semua dicek satu per satu. Hasilnya, klinik dinilai bersih, tertata, dan layak sebagai fasilitas kesehatan di lingkungan pemasyarakatan.

Kepala Lapas Mojokerto Rudi Kristiawan menyebut, akreditasi menjadi langkah penting untuk memastikan layanan kesehatan di Lapas Mojokerto terus meningkat.

“Kami berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi warga binaan, baik dari sisi fasilitas maupun profesionalisme tenaga medis,” ujarnya.

Rudi menegaskan, Klinik Pratama tidak hanya fokus pada pengobatan, tetapi juga menjalankan program promotif dan preventif, seperti edukasi kesehatan dan pembinaan perilaku hidup bersih di kalangan warga binaan.

Sementara itu, tim LAFKI mengapresiasi kesiapan dan semangat kerja tim Klinik Pratama Lapas Mojokerto. Menurut Sumiati dan Yunike, klinik telah menerapkan standar mutu pelayanan yang baik, termasuk manajemen obat, mekanisme rujukan pasien, dan pengendalian risiko infeksi.

“Kami melihat semangat kerja sama antarbidang di Lapas Mojokerto sangat kuat. Ini menjadi kunci dalam menjaga pelayanan kesehatan yang optimal,” ungkap keduanya.

Selain klinik, tim LAFKI juga meninjau dapur Lapas Mojokerto. Mereka memberi apresiasi atas kebersihan, kerapian, dan sistem pengolahan makanan bagi warga binaan yang dinilai memenuhi standar higienitas dan keamanan pangan.

Usai seluruh tahapan survei, Klinik Pratama Lapas Mojokerto kini menunggu hasil resmi dari LAFKI. Pihak lapas optimis meraih predikat Paripurna, mengingat semua aspek pelayanan dan fasilitas telah dipersiapkan dengan matang sesuai standar nasional.

Dengan penuh harapan, Lapas Mojokerto berkomitmen terus menjaga kualitas layanan kesehatan, meningkatkan kebersihan lingkungan klinik, serta memperkuat koordinasi lintas bidang demi terciptanya layanan kesehatan yang manusiawi, profesional, dan berkelanjutan bagi seluruh warga binaan.(erick)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *