Mojokerto,lensaIndo.com – Upaya percepatan penurunan stunting terus digencarkan di Kabupaten Mojokerto. Salah satunya melalui kegiatan Gerakan Bersama Masyarakat di Posyandu Integrasi Terpadu atau GEMA PITU, yang digelar di Balai Desa Pohkecik, Kecamatan Dlanggu, Selasa (24/6/25) pagi.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto, dr. Amelia Fitri Oktavian, Sp.A. Dalam kesempatan itu, dr. Amelia memberikan edukasi penting kepada ibu hamil, ibu balita, lansia, serta para kader posyandu terkait upaya pencegahan stunting.
“Ibu hamil harus dipastikan tidak mengalami kurang gizi. Salah satu caranya dengan mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA), tidak boleh kurang dari 23,5 cm,” tegas dr. Amelia. Ia juga mengingatkan pentingnya pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, dilanjutkan dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bergizi seimbang tinggi protein.
Menurutnya, protein hewani seperti telur merupakan sumber zat pembangun yang mudah didapatkan. Anak usia satu tahun ke atas juga harus mendapatkan porsi makan seperti orang dewasa dengan menu bergizi seimbang. Untuk lansia, ia menganjurkan pemeriksaan kesehatan rutin seperti cek tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat agar tetap sehat dan produktif.
“Kunci utama pencegahan stunting adalah pemenuhan gizi yang cukup sejak masa kehamilan hingga anak berusia lima tahun. Karena periode itu adalah masa emas perkembangan otak anak. Stunting bukan sekadar tubuh pendek, tapi bisa menghambat kecerdasan hingga 20 persen dari standar,” jelas dokter spesialis anak tersebut.
Sementara itu, Kepala Desa Pohkecik menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian Pemkab Mojokerto dalam upaya penurunan stunting di desanya. Ia melaporkan, saat ini jumlah penduduk Desa Pohkecik mencapai 4.018 jiwa. Terdapat 27 ibu hamil, dengan 14 di antaranya masuk kategori berisiko tinggi, 5 ibu mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK), dan 2 ibu hamil mengalami anemia.
Jumlah balita di desa tersebut mencapai 168 anak, dengan 5 balita mengalami gizi kurang. Namun, untuk kasus stunting tahun ini, Desa Pohkecik mencatat nol kasus.
Dalam kegiatan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) ini juga dilaksanakan layanan Cek Kesehatan Gratis dengan 15 peserta. Hasil pemeriksaan menunjukkan 1 orang terdeteksi hipertensi, sedangkan tidak ditemukan kasus diabetes, asam urat, maupun kolesterol tinggi.
Saat ini, Desa Pohkecik memiliki 4 Posyandu aktif dengan total 38 kader. Posyandu di desa ini juga tengah berproses menuju standar Posyandu 6 SPM (Standar Pelayanan Minimal).
Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto, Kepala Puskesmas Dlanggu, Camat dan Ketua TP PKK Kecamatan Dlanggu, Kapolsek dan Danramil Dlanggu, serta Kepala Desa dan Ketua TP PKK Desa Pohkecik.
Dengan kegiatan seperti ini, Pemkab Mojokerto berharap kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi dan pencegahan stunting semakin meningkat.(erick)