Tolak Industri di Situs Majapahit, Aliansi Danyang Mojopahit Desak DPRD Bertindak Tegas

Aliansi danyang mojopahit audensi dengan komisi I DRPD Kabupaten Mojokerto.(foto: erick)
banner 120x600
banner 468x60

Mojokerto,lensaindo.id – Kekhawatiran terhadap pelestarian situs sejarah Trowulan mendorong Aliansi Danyang Mojopahit (ADAM) untuk melakukan audiensi dengan Komisi I DPRD Kabupaten Mojokerto, Kamis (19/6/25). Kelompok yang terdiri dari tokoh adat, aktivis budaya, dan LSM ini menyuarakan penolakan keras terhadap aktivitas industri yang dilakukan PT Buana Multi Teknik (BMT) di kawasan cagar budaya tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, Koordinator ADAM, Drs. Kartiwi, menyampaikan keberatannya atas kehadiran industri di wilayah yang dianggap memiliki nilai sejarah tinggi. “Trowulan adalah warisan budaya, bukan tempat untuk industri. Aktivitas PT BMT mencederai marwah sejarah dan berpotensi merusak kawasan yang dilindungi secara nasional,” tegasnya di hadapan para anggota dewan.

banner 325x300

Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Mojokerto, Any Mamunah, S.E., M.M., menyatakan bahwa pihaknya akan menelusuri legalitas operasional perusahaan tersebut. Ia menyebut, belum ada informasi resmi mengenai peruntukan lahan yang digunakan PT BMT.

“Kami sudah mengundang dinas-dinas terkait hari ini, seperti Dinas PUPR, DLH, dan DPMPTSP, untuk klarifikasi. Direktur PT BMT juga akan kami panggil guna memberikan penjelasan langsung,” ujar Any Mamunah.

Komisi I juga menyatakan rencana untuk menggandeng Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI guna mendapatkan pandangan teknis atas status kawasan tersebut. Pihaknya menegaskan, jika terbukti ada pelanggaran terhadap aturan zonasi dan perlindungan budaya, maka izin tidak akan dikeluarkan.

“Kami berdiri bersama masyarakat. Selama kegiatan tersebut bertentangan dengan regulasi dan mengancam kelestarian situs budaya, maka izin usaha tidak akan diterbitkan. Komitmen Pemkab Mojokerto adalah menjaga Trowulan sebagai kawasan cagar budaya,” tambahnya.

ADAM berharap audiensi ini menjadi langkah awal untuk menghentikan segala bentuk aktivitas industri yang bisa mengancam warisan sejarah Majapahit, demi melindungi nilai budaya yang tak tergantikan.(erick)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *