Mojokerto, lensaindo.id – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Mojokerto, Akhmad Jazuli, memimpin acara sarasehan hukum bertema “Problematika Judi Online dan Batas Usia Perkawinan” yang digelar pada Minggu pagi (29/9) di Gedung Balai Diklat BKPSDM Kabupaten Mojokerto, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg.
Acara ini diinisiasi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mojokerto dan menghadirkan tokoh-tokoh penting di bidang keagamaan dan pemerintahan.
Dalam pidatonya, Jazuli menggaris bawahi pentingnya penegakan hukum yang kuat, dengan menekankan bahwa kepatuhan terhadap hukum akan semakin kokoh jika didasarkan pada nilai-nilai agama.
Ia mengajak masyarakat untuk tidak hanya memahami hukum secara formal, tetapi juga menghayati norma-norma agama dalam kehidupan sehari-hari.
“Jika seseorang menguatkan agamanya, maka otomatis ia tidak akan melanggar hukum. Ketaatan kepada hukum bukan karena rasa takut kepada pemerintah, tetapi karena rasa takut kepada Tuhan,” ungkap Jazuli.
Acara ini juga diikuti oleh Ketua Umum MUI Kabupaten Mojokerto, Cholil Arphaphy, serta beberapa pejabat pemerintahan setempat seperti Asisten I Pemkab Mojokerto, Bambang Purwanto, dan Kabag Kesra Setda Mojokerto, Drs. Nunuk Djatmiko.
Jazuli menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dengan menggabungkan aspek diskusi hukum dan kajian agama.
Menurutnya, masyarakat harus didukung dengan kegiatan-kegiatan keagamaan yang memperkuat kesadaran hukum di semua lapisan.”Dengan adanya kegiatan seperti pengajian, kesadaran hukum yang didorong oleh norma agama akan lebih efektif dan nyata di masyarakat,” tambahnya.
Sarasehan ini diharapkan dapat membantu masyarakat Mojokerto lebih memahami pentingnya integritas hukum dan moral, sehingga pelanggaran hukum di wilayah tersebut dapat diminimalisir.(eSt)
